Tak Pernah Sepenuh Hati
Sekarang aku baru menyadari mengapa seseorang bisa punya banyak mantan. Pemikiran random sih. Tapi pernah gak sih kalian kepikiran dengan hal tersebut? Mungkin ada yang berpendapat ya wajarlah dia banyak mantan kan dia cantik, dia orangnya ramah, dia orangnya emang suka cari pacar terus, dan sebagainya. Tapi pernah gak lihat dari sisi pacarannya dia kayak gimana?
I mean, untuk aku yang sekarang lagi pacaran aku lagi mengalami masa itu. Masa Peralihan apa ya. Aku merasa bosen tapi disisi lain aku terkadang jadi posesif sama pacar. Saat ini aku selalu merasa kesepian gak ada temen dan gak ada pacar (karena pacar selalu sibuk). Aku pikir mungkin aku juga yang salah membatasi pertemananku menjadi sekecil mungkin. Aku cuma mempertahankan orang-orang yang bisa aku andalkan saja.
Disisi lain, dulu pas awal pacaran sang pacar selalu juga menjadi posesif denganku ya karena alasan dia gak sibuk dan punya waktu banyak buatku, sedangkan aku pas itu lagi masa-masa sibuknya jadi panitia dan kerja sambilan. Dia selalu minta waktuku lebih untuk harus selalu bales chatnya, harus selalu nyambi yang aku kerjakan cuma untuk balas chatnya. Mulai dari bangun tidur sampai aku harus lembur untuk balas chatnya dia sampai ketiduran. Aku pun ingat kalau mau tidur pun harus minta ijin dulu sama sang pacar. Akhirnya, aku coba mengalah. Aku mencoba buat gak sesibuk dulu kayak mulai berhenti gak ikut panitia dan mutusin buat berhenti bekerja. Aku pikir dengan aku menghentikan kesibukan, aku jadi bisa punya banyak waktu buat pacar. Setelah beberapa lama, aku baru sadar aku malah kebanyakan waktu. Waktu yang aku punya cuma buat mikirin dia dan nunggu bales chatnya dia. Aku merasa jadi emosional.
Rasanya kalau sedikit gak cocok sama pacar bawaannya pengen marah, kalau tahu pacar lagi sama temen cewek rasanya jadi mau nangis terus dan berpikir apa aku kurang cukup baik? Segalanya ngerasa jadi gak cocok. Dikit-dikit rasanya pengen ngomong putus tapi takutnya kalau ditinggal malah dia yang terbaik. Beruntungnya aku, sang pacar sekarang mulai lebih sabar dan mau mengalah walaupun aku rasa kayak mau menyerah sama hubungan ini.
Aku jadi punya kesimpulan bahwa kalau hubungan masih bisa diperjuangkan sama orang yang bisa diperjuangkan pula kenapa gak dilanjutkan? Orang-orang punya banyak mantan mungkin salah satunya adalah orang yang sama denganku yang berpikir ya kalau gak cocok ya putus jangan diperjuangin. Tapi kalau misal masih sayang dan dia gak pernah melakukan suatu kesalahan kenapa gak dilanjutkan? Apa alasan bosen? Terus kalau bakal nikah nanti apakah kalian sudah yakin bisa mempertahankan hubungan yang sudah pasti masalahnya malah lebih complicated?
Karena cinta sebenarnya mempertahankan. Kalau bosan kamu harusnya cari cara lain buat menghilangkan rasa bosan itu, kalau serius sayang harusnya kamu mudah menemukan jalan untuk bisa mencintainya kembali.
Buat kamu yang sepaham denganku coba dengerin lagu ini deh, ngena banget. Intinya jangan mencintai seseorang cuma karena fisiknya, cintai juga kekurangannya dengan menerima dia apa adanya. Menasehati boleh, tapi dengan bahasa yang lembut jangan asal marah, jangan asal bilang untuk mengakhiri. Tulisan ini juga catatan untuk diriku sendiri.
Komentar